Foto bersama setelah Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2023

Foto bersama setelah Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada hari Ahad, 1 Oktober 2023 di UPT SD Negeri Sumberjo.

Guru UPT SD Negeri Sumberjo

Foto Bersama Guru-guru UPT SD Negeri Sumberjo Sutojayan Blitar.

Kepala UPT SD Negeri Sumberjo saat upacara bendera

Kepala UPT SD Negeri Sumberjo, Bapak Rudi Hartono, S.Pd saat membacakan teks naskah Proklamasi dalam Upacara Bendera.

Kepala UPT SD Negeri Sumberjo menyerahkan hadiah pemenang lomba

Bapak Rudi Hartono, S.Pd saat Kepala UPT SD Negeri Sumberjo menyerahkan hadiah pemenang lomba pada acara Maulid Nabi Muhammad saw.

RUDI HARTONO, S.Pd

Bapak Rudi Hartono, S.Pd Kepala UPT SD Negeri Sumberjo Sutojayan Blitar.

Minggu, 05 Oktober 2025

Perbedaan Sistem Penilaian Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

 

Perbedaan Sistem Penilaian Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka



Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan bagian penting dalam proses pendidikan. Melalui penilaian, guru dapat mengetahui sejauh mana capaian kompetensi siswa, memberikan umpan balik, sekaligus melakukan perbaikan pembelajaran. Seiring perubahan kurikulum di Indonesia, sistem penilaian juga mengalami penyesuaian.

Jika dalam Kurikulum 2013 (K13) dikenal istilah Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), dan Penilaian Akhir Semester (PAS), maka dalam Kurikulum Merdeka istilah-istilah tersebut sudah tidak digunakan lagi.


Sistem Penilaian pada Kurikulum 2013

Dalam Kurikulum 2013, guru wajib melaksanakan penilaian yang meliputi:

  1. Penilaian Harian (PH) → dilaksanakan setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD).

  2. Penilaian Tengah Semester (PTS) → dilaksanakan di pertengahan semester.

  3. Penilaian Akhir Semester (PAS) → dilaksanakan di akhir semester.

  4. Penilaian Akhir Tahun (PAT) → mencakup seluruh KD di semester 2 (atau gabungan semester 1 dan 2).

Bentuk penilaian dalam K13 lebih banyak berupa tes tertulis, meskipun tetap dimungkinkan dalam bentuk praktik, proyek, maupun penugasan.


Sistem Penilaian pada Kurikulum Merdeka

Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian disederhanakan menjadi dua kategori utama:

  1. Penilaian Formatif

    • Dilaksanakan sepanjang proses pembelajaran.

    • Bentuknya bisa observasi, kuis, penugasan, portofolio, maupun proyek.

    • Tujuannya memberikan umpan balik agar siswa dapat memperbaiki proses belajar.

  2. Penilaian Sumatif

    • Dilaksanakan di akhir suatu unit/topik, fase, atau semester.

    • Bentuknya fleksibel: bisa tes tertulis, proyek, produk, maupun unjuk kerja.

    • Tujuannya untuk mengetahui capaian belajar siswa sebagai dasar pengisian rapor.

Dengan demikian, dalam Kurikulum Merdeka tidak ada kewajiban PTS dan PAS. Sekolah tetap boleh mengadakan Sumatif Tengah Semester dan Sumatif Akhir Semester, tetapi bentuk dan waktunya lebih fleksibel sesuai kebutuhan.


Perbandingan Singkat

Aspek Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Penilaian Harian Ada (PH), tes tiap KD Diganti dengan penilaian formatif
Tengah Semester PTS wajib Bisa dilakukan dalam bentuk Sumatif Tengah Semester, tidak wajib
Akhir Semester PAS wajib Bisa dilakukan sebagai Sumatif Akhir Semester
Akhir Tahun PAT Diganti dengan penilaian sumatif akhir fase
Fokus Hasil belajar (output) Proses & hasil belajar (growth & outcome)
Bentuk Penilaian Dominan tes tertulis Lebih variatif: tes, proyek, portofolio, produk, unjuk kerja

Dasar Hukum dan Rujukan Terbaru

  1. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

  2. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka (2022), Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).

  3. Permendikdasmen No. 10 Tahun 2025 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

  4. Permendikdasmen No. 12 Tahun 2025 tentang Standar Isi.

  5. Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 tentang perubahan atas Permendikbud No. 12 Tahun 2024 mengenai Kurikulum pada PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK.

  6. Permendikdasmen No. 15 Tahun 2025 tentang pencabutan beberapa aturan lama yang tidak relevan dengan Kurikulum Merdeka.

Perubahan sistem penilaian dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka menunjukkan adanya pergeseran paradigma dari sekadar mengejar hasil akhir menjadi fokus pada pertumbuhan dan proses belajar siswa. Guru dan sekolah diberikan fleksibilitas dalam menentukan bentuk dan waktu penilaian, selama tetap berorientasi pada capaian kompetensi yang diatur dalam standar terbaru.

Dengan pemahaman ini, diharapkan guru, siswa, dan orang tua dapat lebih siap menghadapi perubahan kurikulum dan bersama-sama menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna.


Share:

UPT SD Negeri Sumberjo Gelar Doa Bersama dan Penggalangan Dana untuk Korban Musibah Ponpes Al Khoziny

UPT SD Negeri Sumberjo Gelar Doa Bersama dan Penggalangan Dana untuk Korban Musibah Ponpes Al Khoziny




  

UPT SD Negeri Sumberjo Gelar Doa Bersama dan Penggalangan Dana untuk Korban Musibah Ponpes Al Khoziny

Sumberjo, 3 Oktober 2025 – Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap musibah ambruknya mushola di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, siswa-siswi UPT SD Negeri Sumberjo melaksanakan kegiatan doa bersama dan penggalangan dana kemanusiaan pada hari Jumat, 3 Oktober 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan instruksi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, yang mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara, lembaga pendidikan, serta masyarakat untuk turut mendoakan dan membantu meringankan beban korban musibah.

Acara doa bersama dipimpin oleh guru agama di sekolah, diikuti seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Dengan khidmat, seluruh warga sekolah memanjatkan doa untuk para korban agar diberikan kekuatan, keselamatan, dan ketabahan.

Selain doa bersama, siswa-siswi juga turut berpartisipasi dalam penggalangan dana. Dana yang terkumpul nantinya akan disalurkan melalui mekanisme resmi sesuai arahan Kementerian Agama, sebagai bentuk bantuan nyata bagi keluarga yang terdampak.

Kepala UPT SD Negeri Sumberjo menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh siswa, guru, dan orang tua yang telah menunjukkan kepedulian sosial. “Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan nilai solidaritas, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab sosial sejak dini,” ungkapnya.

Semoga melalui doa bersama dan bantuan yang diberikan, dapat membantu meringankan beban para korban sekaligus mempererat rasa persaudaraan di antara sesama.

Share:

Rabu, 01 Oktober 2025

Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini untuk Membentuk Generasi Berakhlak Mulia

 

Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini untuk Membentuk Generasi Berakhlak Mulia

Pendidikan di era modern tidak cukup hanya menekankan pada pengetahuan akademik. Lebih dari itu, pendidikan juga harus membentuk karakter anak sejak dini agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak, disiplin, bertanggung jawab, serta mampu hidup bermasyarakat dengan baik. Karakter ibarat pondasi utama yang akan menentukan bagaimana anak melangkah di masa depan.

Usia anak adalah masa emas untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan. Pada tahap ini, anak cenderung mudah meniru dan mencontoh perilaku orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus dimulai dari rumah, diperkuat di sekolah, serta diteladankan di lingkungan masyarakat.


Peran Tiga Lingkungan Pendidikan

  1. Keluarga
    Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Orang tua menjadi teladan utama dalam pembentukan karakter. Kebiasaan sehari-hari di rumah, seperti berdoa sebelum makan, membuang sampah pada tempatnya, mandi teratur, merapikan tempat tidur, hingga menepati janji, adalah dasar yang akan membentuk disiplin dan tanggung jawab anak.

  2. Sekolah
    Di sekolah, guru melanjutkan dan memperkuat pendidikan karakter melalui pembiasaan positif. Anak-anak dilatih untuk disiplin waktu, belajar dengan tekun, berbahasa halus, menghormati guru, menghargai teman, serta menjaga kebersihan kelas. Keteladanan guru dalam bersikap juga sangat penting karena anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat.

  3. Masyarakat
    Lingkungan sekitar juga memberi pengaruh besar. Masyarakat yang tertib, ramah, dan menjunjung gotong royong menjadi contoh nyata bagaimana anak seharusnya hidup bermasyarakat. Misalnya, membiasakan antri dengan tertib di tempat umum akan melatih kesabaran dan kedisiplinan anak.


Pembiasaan Positif Sehari-hari

Pendidikan karakter sejak dini dapat ditanamkan melalui kegiatan sederhana sehari-hari yang dilakukan secara konsisten, antara lain:

  • Menjalankan ajaran agama dengan rajin beribadah dan berdoa.

  • Menghormati orang tua, guru, serta orang yang lebih tua.

  • Menggunakan bahasa yang halus dan sopan.

  • Membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan.

  • Merapikan tempat tidur setelah bangun.

  • Mandi secara teratur dan menjaga kebersihan diri.

  • Menepati janji dan berkata jujur.

  • Disiplin waktu: belajar tepat waktu, datang ke sekolah tidak terlambat, serta istirahat cukup.

  • Antri dengan tertib di sekolah, kantin, maupun tempat umum.

  • Bermain secukupnya, tidak berlebihan.

  • Menjaga tutur kata agar tidak menyakiti orang lain.

Meskipun sederhana, kebiasaan-kebiasaan ini bila dibiasakan setiap hari akan membentuk karakter yang kuat, tertanam dalam diri anak, dan terbawa hingga dewasa.

Mengapa Pendidikan Karakter Penting?

Anak yang memiliki karakter baik akan lebih mudah diterima dalam lingkungan sosial, lebih bertanggung jawab dalam belajar, serta lebih siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Karakter juga menjadi modal utama untuk meraih keberhasilan, karena kecerdasan tanpa akhlak tidak akan cukup membawa seseorang pada kebaikan hidup.

Dengan pendidikan karakter, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, santun, jujur, disiplin, beriman, dan peduli terhadap sesama.

Pendidikan karakter sejak dini adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Dengan kerjasama keluarga, sekolah, dan masyarakat, anak-anak dapat dibentuk menjadi pribadi yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia.

Mari kita biasakan hal-hal kecil seperti disiplin, antri, menepati janji, menjaga kebersihan, sopan santun, dan religius, karena dari kebiasaan kecil inilah lahir generasi bangsa yang kuat dan bermartabat.

Share:

Memperingati Hari Batik Nasional 2025: Batik, Warisan Budaya Bangsa yang Mendunia

Memperingati Hari Batik Nasional 2025: Batik, Warisan Budaya Bangsa yang Mendunia

Setiap tanggal 2 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Batik Nasional. Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menumbuhkan rasa bangga sekaligus tanggung jawab dalam melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa. Tahun 2025 ini, peringatan Hari Batik kembali menjadi pengingat bahwa batik bukan hanya kain bermotif indah, melainkan juga sarat makna, simbol identitas, dan bagian dari sejarah panjang perjalanan Indonesia.



Sejarah Hari Batik Nasional

Hari Batik Nasional ditetapkan berdasarkan pengakuan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009, ketika batik resmi dimasukkan ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Pengakuan ini merupakan bukti bahwa batik diakui dunia sebagai bagian penting dari kebudayaan Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.

Sejak saat itu, pemerintah menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, dan masyarakat Indonesia diajak untuk mengenakan batik sebagai bentuk penghormatan serta kebanggaan terhadap warisan leluhur.

Filosofi dan Keindahan Batik

Batik Indonesia memiliki ragam motif dan corak yang berbeda-beda di setiap daerah. Setiap motif mengandung makna filosofis, doa, dan harapan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Misalnya, motif Parang yang melambangkan kekuatan dan keberanian, atau motif Kawung yang mencerminkan kebijaksanaan serta keadilan.

Dengan keragaman motifnya, batik menjadi simbol persatuan dalam keberagaman, sejalan dengan semboyan bangsa kita, Bhinneka Tunggal Ika.

Hari Batik Nasional di Sekolah

Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2025, sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, termasuk UPT SD Negeri Sumberjo, mengajak seluruh guru dan siswa untuk mengenakan batik. Tidak hanya sekadar memakai, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya mencintai dan melestarikan batik sejak dini.

Melalui pembelajaran di kelas maupun kegiatan tematik, siswa diajak mengenal sejarah batik, jenis-jenis motif batik, hingga proses pembuatannya. Dengan demikian, peringatan Hari Batik bukan hanya menjadi kegiatan rutin, melainkan juga sarana edukasi dan penanaman nilai budaya bangsa.

Batik dan Generasi Muda

Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian batik. Dengan kecintaan mereka terhadap batik, warisan ini akan terus hidup dan berkembang, bahkan bisa dikreasikan menjadi karya-karya modern tanpa kehilangan nilai tradisinya. Batik tidak hanya digunakan dalam acara formal, tetapi kini juga hadir dalam desain pakaian sehari-hari, aksesoris, hingga produk kreatif yang digemari anak muda.

Ajakan untuk Warga Sekolah

Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya bangsa, UPT SD Negeri Sumberjo mengajak seluruh warga sekolah — baik guru, staf, maupun siswa — untuk bersama-sama mengenakan pakaian batik pada Hari Batik Nasional, Rabu, 2 Oktober 2025.

Mari kita jadikan momentum ini sebagai wujud kecintaan kita terhadap budaya bangsa sekaligus sarana untuk menumbuhkan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia. Dengan mengenakan batik, kita tidak hanya memperingati sebuah hari besar, tetapi juga menegaskan identitas kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang kaya budaya dan diakui dunia.

Penutup

Hari Batik Nasional 2025 adalah momentum untuk mempertegas jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, kaya akan budaya, dan diakui dunia. Mari kita jadikan batik bukan sekadar busana, tetapi juga kebanggaan bersama yang terus dijaga, dilestarikan, dan diwariskan kepada anak cucu kita.

Dengan mengenakan batik pada Hari Batik Nasional, kita bukan hanya sekadar mengenakan kain bermotif, tetapi juga sedang mengenakan identitas, sejarah, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

Share:

Selasa, 30 September 2025

UPT SD Negeri Sumberjo Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025

UPT SD Negeri Sumberjo Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025

Sumberjo – Seluruh guru dan siswa UPT SD Negeri Sumberjo melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10/2025). Upacara berlangsung khidmat di halaman sekolah dengan diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 hingga kelas 6 beserta bapak/ibu guru dan tenaga kependidikan.



Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Rudi Hartono,S.Pd yang bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi momen penting untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa serta menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Beliau juga berpesan kepada siswa-siswi agar selalu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti menjaga persatuan, menghormati guru dan orang tua, menjauhi perbuatan tercela, serta semangat belajar untuk meraih prestasi.

Pelaksanaan upacara ini berjalan dengan tertib dan penuh semangat. Siswa-siswi tampak antusias mengikuti setiap rangkaian acara, mulai dari pengibaran bendera merah putih, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, hingga pembacaan ikrar.

Dengan terselenggaranya upacara Hari Kesaktian Pancasila di UPT SD Negeri Sumberjo, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air, memperkuat jiwa nasionalisme, serta membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter Pancasila.

Share:

Senin, 29 September 2025

UPT SD Negeri Sumberjo Peringati Peristiwa G30S/PKI sebagai Pengingat Sejarah Bangsa

UPT SD Negeri Sumberjo Peringati Peristiwa G30S/PKI sebagai Pengingat Sejarah Bangsa

Sumberjo – Pada hari Selasa, 30 September 2025, UPT SD Negeri Sumberjo melaksanakan kegiatan peringatan peristiwa G30S/PKI. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang sejarah kelam bangsa sekaligus menanamkan nilai kewaspadaan, persatuan, dan cinta tanah air kepada seluruh siswa.

Dalam kegiatan tersebut, guru memberikan penjelasan tentang kronologi peristiwa G30S/PKI, bagaimana ideologi yang salah dapat mengancam persatuan bangsa, serta pentingnya Pancasila sebagai dasar negara yang harus selalu dijaga. Melalui tayangan edukatif dan diskusi bersama, siswa diajak untuk memahami bahwa tragedi tersebut bukan sekadar sejarah, tetapi juga sebuah pelajaran agar generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh paham yang menyimpang dari nilai-nilai kebangsaan.



Kepala sekolah, Bapak Rudi Hartono, menyampaikan bahwa peringatan G30S/PKI ini merupakan sarana pendidikan karakter. “Anak-anak perlu memahami bahwa kemerdekaan dan persatuan bangsa ini tidak datang begitu saja, melainkan hasil perjuangan para pahlawan. Tugas kita adalah menjaga persatuan itu dengan selalu mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Dengan adanya peringatan ini, diharapkan seluruh siswa UPT SD Negeri Sumberjo semakin memiliki kesadaran untuk mencintai tanah air, menghormati jasa pahlawan, serta senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.


📌 Ikuti terus informasi kegiatan sekolah melalui:

Share:

Prestasi Membanggakan: Siswi UPT SD Negeri Sumberjo Raih Juara 1 Bola Voli Putri di Gunung Kidul

Prestasi Membanggakan: Siswi UPT SD Negeri Sumberjo Raih Juara 1 Bola Voli Putri di Gunung Kidul

Sumberjo – Kabar gembira datang dari dunia olahraga. Siswi UPT SD Negeri Sumberjo Kecamatan Sutojayan, Chintya Nor Agustin, berhasil mengharumkan nama sekolah dengan meraih Juara 1 Bola Voli Putri dalam ajang turnamen yang digelar di GOR Putra Dimsta, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Dalam kompetisi tersebut, Chintya tampil penuh semangat bersama timnya dan mampu menunjukkan permainan terbaik hingga berhasil meraih gelar juara. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa siswa-siswi SD Negeri Sumberjo tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga mampu berprestasi gemilang di bidang olahraga.




Kepala sekolah, Bapak Rudi Hartono, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian siswi kebanggaan sekolah ini. “Kami bangga dengan prestasi yang diraih Chintya. Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi bagi seluruh siswa untuk terus berusaha, berprestasi, dan mengharumkan nama sekolah di berbagai bidang,” ujarnya.

Sekolah juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya orang tua, pelatih, serta teman-teman yang selalu memberikan dukungan sehingga prestasi ini bisa diraih.

Dengan prestasi ini, UPT SD Negeri Sumberjo semakin termotivasi untuk terus membina potensi siswa baik dalam bidang akademik maupun non-akademik agar mampu bersaing di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional.


📌 Ikuti terus informasi prestasi dan kegiatan sekolah melalui:

Share:

Pelaksanaan ANBK Hari Kedua di UPT SD Negeri Sumberjo Berjalan Lancar

Pelaksanaan ANBK Hari Kedua di UPT SD Negeri Sumberjo Berjalan Lancar

Sumberjo – Hari ini, Selasa 30 September 2025, UPT SD Negeri Sumberjo menyelesaikan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang berlangsung selama dua hari, mulai Senin 29 September hingga Selasa 30 September 2025.



Pada hari kedua ini, siswa-siswi kelas V tetap menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi dalam mengikuti asesmen. Mereka mengerjakan soal literasi membaca, numerasi, serta melanjutkan pengisian survei karakter dan lingkungan belajar dengan tertib di ruang laboratorium komputer sekolah.

Kepala sekolah, Bapak Rudi Hartono, menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak yang telah memastikan ANBK berjalan dengan baik. “Alhamdulillah, pelaksanaan ANBK di hari kedua berjalan lancar tanpa kendala. Kami berterima kasih kepada guru, panitia, serta pengawas silang yang sudah mendampingi anak-anak dengan penuh kesungguhan,” ujarnya.

Sekolah telah menyiapkan sarana prasarana secara optimal sejak awal, termasuk jaringan internet, perangkat komputer, serta jadwal sesi yang teratur sehingga peserta dapat fokus menyelesaikan asesmen.

Dengan selesainya ANBK tahun 2025, UPT SD Negeri Sumberjo berharap hasil asesmen dapat menjadi cerminan kualitas pembelajaran sekaligus bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang.


📌 Ikuti terus informasi kegiatan sekolah melalui:

Share:

Minggu, 28 September 2025

Pelaksanaan Supervisi Guru SD oleh Kepala Sekolah dan Unduh Instrumennya

 

Pelaksanaan Supervisi Guru SD oleh Kepala Sekolah

(dengan fokus pada Pembelajaran Mendalam — revisi Kurikulum Merdeka)

DOWNLOAD INSTRUMEN SUPERVISI DEEPLEARNING




Ringkasan singkat: artikel ini menjelaskan kerangka, prinsip, langkah praktis, dan contoh instrumen supervisi yang dapat dipakai kepala sekolah SD untuk membina guru dalam menerapkan pembelajaran mendalam (deep learning) sesuai arah kebijakan Kurikulum Merdeka dan perubahan regulasi terbaru. Referensi kebijakan dan sumber teknis disertakan di tiap bagian penting. Scribd+3Sistem Informasi Kurikulum Nasional+3JDIH Kemdikbud+3


1. Landasan kebijakan singkat

Kurikulum Merdeka yang direvisi menempatkan Pembelajaran Mendalam sebagai pendekatan utama—mendorong pemahaman utuh, keterkaitan antar konsep, berpikir kritis, kreativitas, dan penerapan pada konteks nyata. Regulasi terbaru memperkuat arah ini dan mendorong satuan pendidikan menyiapkan pendidik dan pimpinan untuk membangun budaya pembelajaran yang mendalam. Sistem Informasi Kurikulum Nasional+1

2. Tujuan supervisi kepala sekolah (dalam konteks Pembelajaran Mendalam)

  • Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang menumbuhkan pemahaman mendalam peserta didik. Sistem Informasi Kurikulum Nasional

  • Membina guru secara kolaboratif (coaching, mentoring) — bukan sekadar menilai. Scribd

  • Menyelaraskan praktik pembelajaran di kelas dengan capaian pembelajaran dan alokasi waktu untuk pembelajaran mendalam. BBPMP Jawa Tengah

3. Prinsip supervisi yang direkomendasikan

  1. Berorientasi pada pembelajaran murid — fokus bukan hanya kegiatan guru, tapi pada proses berpikir dan produk belajar siswa. Sistem Informasi Kurikulum Nasional

  2. Formatif dan kolaboratif — supervisi sebagai bimbingan berkelanjutan (coaching cycle) bukan hukuman. Scribd

  3. Kontekstual dan berbasis bukti — observasi kelas, dokumen perencanaan, produk siswa, dan refleksi guru. Scribd

  4. Fokus pada praktik Pembelajaran Mendalam — inquiry, problem-based learning, proyek interdisipliner, refleksi metakognitif. Sistem Informasi Kurikulum Nasional

4. Siklus supervisi praktis (langkah demi langkah)

  1. Perencanaan supervisi

    • Kepala sekolah menyusun rencana supervisi tahunan/semester berdasarkan kebutuhan (hasil asesmen, observasi sebelumnya, program sekolah).

    • Tetapkan prioritas: mis. penerapan pembelajaran mendalam 10% jam untuk proyek/interdisipliner, penguatan asesmen autentik. BBPMP Jawa Tengah

  2. Persiapan bersama guru

    • Koordinasi: kepala sekolah dan guru menyepakati fokus observasi (mis. keterlibatan siswa, pertanyaan tinggi-kognitif, penggunaan tugas autentik).

    • Minta guru mengirim RPP/modul ajar, tugas/proyek, dan target capaian.

  3. Observasi kelas terstruktur

    • Lakukan observasi langsung (atau rekaman bila perlu) menggunakan instrumen yang memuat indikator pembelajaran mendalam: perencanaan berpijak pada capaian, aktivitas berpikir tingkat tinggi, interaksi, penggunaan sumber belajar, asesmen formatif, dan refleksi siswa. Scribd

  4. Umpan balik (dialog profesional)

    • Berikan umpan balik yang spesifik, berbasis bukti (contoh: “pada menit 15 terlihat 3 siswa mengajukan hipotesis — bagus; untuk memperdalam, coba minta tiap kelompok menjelaskan alasan hipotesisnya dengan data dari eksperimen kecil”).

    • Gunakan pendekatan tanya-kurikulum: ajak guru refleksi, bukan menggurui.

  5. Tindak lanjut & pendampingan

    • Susun rencana tindak lanjut: pelatihan mini, lesson study, co-planning, atau modelling.

    • Jadwalkan observasi ulang atau pembimbingan berkala.

  6. Dokumentasi & evaluasi

    • Simpan hasil observasi, catatan umpan balik, rencana tindak lanjut, dan bukti peningkatan (produk siswa, rekaman, RPP revisi).

    • Gunakan data untuk perencanaan pengembangan profesional sekolah.

(Siklus ini berulang dan bersifat berkelanjutan — inti supervisi di Kurikulum Merdeka adalah pembinaan bukan hanya penilaian administratif.) Scribd+1

5. Contoh instrumen supervisi singkat (indikator fokus Pembelajaran Mendalam)

Perencanaan & kesiapan

Pelaksanaan di kelas

  • Kegiatan mendorong siswa bertanya, merancang, memecahkan masalah, dan merefleksi.

  • Interaksi guru–siswa bersifat fasilitatif (mendorong diskusi, berpikir kritis).

  • Ada unsur interdisipliner atau aplikasi konteks nyata (jika relevan). Sistem Informasi Kurikulum Nasional+1

Asesmen & produk siswa

  • Penilaian autentik: rubrik jelas, tugas menilai pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan.

  • Bukti belajar: portofolio, produk, presentasi, catatan reflektif siswa. Scribd

Refleksi & tindak lanjut guru

  • Guru melakukan refleksi tertulis/ lisan tentang apa yang berhasil dan yang perlu diperbaiki.

  • Ada rencana perbaikan/ pengayaan pasca-observasi.

(Dokumen instrumen yang lebih lengkap bisa diadaptasi dari contoh instrumen supervisi pembelajaran mendalam yang beredar dan disesuaikan konteks SD.) Scribd

6. Contoh rubrik sederhana (skala 1–4) — untuk keperluan observasi cepat

  • 4 (Sangat baik): Siswa aktif berpikir kritis, tugas menuntut pemahaman mendalam; guru memfasilitasi diskusi berjenjang; asesmen autentik berjalan.

  • 3 (Baik): Banyak indikator pembelajaran mendalam terpenuhi, perlu penguatan pada asesmen atau tugas interdisipliner.

  • 2 (Cukup): Aktivitas cenderung ritual; ada beberapa unsur berpikir tingkat tinggi tetapi belum konsisten.

  • 1 (Perlu pembinaan): Pembelajaran masih berfokus pada hafalan/penjelasan satu arah; butuh pendampingan intensif.
    Gunakan rubrik ini sebagai alat komunikasi yang jelas saat memberi umpan balik. Scribd

7. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran

  • Fasilitator pengembangan profesional: menyediakan waktu, sumber daya, dan akses pelatihan untuk guru menerapkan pembelajaran mendalam. BBPMP Jawa Tengah

  • Model dan agen perubahan: menunjukkan praktik pembelajaran dan mendukung eksperimen pedagogis yang aman.

  • Penghubung kebijakan dan praktik: menerjemahkan regulasi (Permendikdasmen/arah Kurikulum Merdeka) ke dalam rencana sekolah yang nyata. JDIH Kemdikbud

8. Rekomendasi praktis cepat untuk kepala sekolah SD

  1. Mulai dari prioritas kecil: pilih 1–2 guru atau 1 kelas sebagai pilot untuk model pembelajaran mendalam.

  2. Sediakan lesson study / sharing rutin: guru saling observasi dan berdiskusi untuk perbaikan.

  3. Integrasikan 10% jam untuk pembelajaran mendalam (sesuai pedoman implementasi di beberapa sumber) untuk proyek kecil/interdisipliner. BBPMP Jawa Tengah

  4. Gunakan data siswa sebagai bukti: praktik supervisi harus terlihat pengaruhnya pada produk dan capaian siswa.

  5. Dokumentasikan proses agar bisa digunakan sebagai bukti perkembangan dan bahan pengembangan sekolah.

9. Penutup

Supervisi yang efektif dalam era Kurikulum Merdeka berarti perubahan dari kontrol administratif menjadi pembinaan profesional yang menjejaki kualitas pembelajaran siswa — khususnya pembelajaran mendalam. Kepala sekolah berperan sentral: merencanakan, memfasilitasi, memberi umpan balik yang membangun, dan memastikan tindak lanjut berkelanjutan. Dengan siklus supervisi yang kolaboratif dan instrumen yang fokus pada indikator deep learning, SD dapat membangun praktik pembelajaran yang bermakna dan tahan lama. Sistem Informasi Kurikulum Nasional+2Scribd+2


Referensi utama yang dipakai (pilihan)

Share:

UPT SD Negeri Sumberjo Laksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Tahun 2025

UPT SD Negeri Sumberjo Laksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Tahun 2025

Sumberjo – UPT SD Negeri Sumberjo melaksanakan kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada tanggal 29–30 September 2025. Kegiatan ini merupakan program nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rangka memetakan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.


ANBK tahun ini diikuti oleh siswa-siswi kelas V yang menjadi sampel pelaksanaan. Dengan berbasis komputer, asesmen ini mengukur kemampuan literasi membaca, numerasi, serta survei karakter dan lingkungan belajar. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran nyata tentang kualitas pembelajaran di sekolah, sehingga dapat menjadi dasar untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kepala UPT SD Negeri Sumberjo, Bapak Rudi Hartono, menyampaikan bahwa pelaksanaan ANBK berjalan dengan lancar berkat kerja sama seluruh guru, panitia, dan siswa. “Kami bangga anak-anak dapat mengikuti asesmen ini dengan semangat dan penuh tanggung jawab. Semoga hasil yang diperoleh menjadi bahan evaluasi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujarnya.

Selama pelaksanaan, sekolah telah menyiapkan sarana prasarana dengan baik, mulai dari ruang laboratorium komputer, perangkat laptop/PC, hingga jaringan internet yang memadai. Selain itu, pengawas silang dari sekolah lain juga turut serta demi menjaga objektivitas dan kelancaran jalannya asesmen.

Dengan adanya ANBK, UPT SD Negeri Sumberjo berharap mampu terus meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, serta siap menghadapi tantangan di masa depan.


📌 Informasi lebih lanjut dan dokumentasi kegiatan dapat dilihat melalui:

Share:

Fanspage FB

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages