Pelaksanaan Supervisi Guru SD oleh Kepala Sekolah
(dengan fokus pada Pembelajaran Mendalam — revisi Kurikulum Merdeka)
DOWNLOAD INSTRUMEN SUPERVISI DEEPLEARNING
Ringkasan singkat: artikel ini menjelaskan kerangka, prinsip, langkah praktis, dan contoh instrumen supervisi yang dapat dipakai kepala sekolah SD untuk membina guru dalam menerapkan pembelajaran mendalam (deep learning) sesuai arah kebijakan Kurikulum Merdeka dan perubahan regulasi terbaru. Referensi kebijakan dan sumber teknis disertakan di tiap bagian penting. Scribd+3Sistem Informasi Kurikulum Nasional+3JDIH Kemdikbud+3
1. Landasan kebijakan singkat
Kurikulum Merdeka yang direvisi menempatkan Pembelajaran Mendalam sebagai pendekatan utama—mendorong pemahaman utuh, keterkaitan antar konsep, berpikir kritis, kreativitas, dan penerapan pada konteks nyata. Regulasi terbaru memperkuat arah ini dan mendorong satuan pendidikan menyiapkan pendidik dan pimpinan untuk membangun budaya pembelajaran yang mendalam. Sistem Informasi Kurikulum Nasional+1
2. Tujuan supervisi kepala sekolah (dalam konteks Pembelajaran Mendalam)
-
Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang menumbuhkan pemahaman mendalam peserta didik. Sistem Informasi Kurikulum Nasional
-
Membina guru secara kolaboratif (coaching, mentoring) — bukan sekadar menilai. Scribd
-
Menyelaraskan praktik pembelajaran di kelas dengan capaian pembelajaran dan alokasi waktu untuk pembelajaran mendalam. BBPMP Jawa Tengah
3. Prinsip supervisi yang direkomendasikan
-
Berorientasi pada pembelajaran murid — fokus bukan hanya kegiatan guru, tapi pada proses berpikir dan produk belajar siswa. Sistem Informasi Kurikulum Nasional
-
Formatif dan kolaboratif — supervisi sebagai bimbingan berkelanjutan (coaching cycle) bukan hukuman. Scribd
-
Kontekstual dan berbasis bukti — observasi kelas, dokumen perencanaan, produk siswa, dan refleksi guru. Scribd
-
Fokus pada praktik Pembelajaran Mendalam — inquiry, problem-based learning, proyek interdisipliner, refleksi metakognitif. Sistem Informasi Kurikulum Nasional
4. Siklus supervisi praktis (langkah demi langkah)
-
Perencanaan supervisi
-
Kepala sekolah menyusun rencana supervisi tahunan/semester berdasarkan kebutuhan (hasil asesmen, observasi sebelumnya, program sekolah).
-
Tetapkan prioritas: mis. penerapan pembelajaran mendalam 10% jam untuk proyek/interdisipliner, penguatan asesmen autentik. BBPMP Jawa Tengah
-
-
Persiapan bersama guru
-
Koordinasi: kepala sekolah dan guru menyepakati fokus observasi (mis. keterlibatan siswa, pertanyaan tinggi-kognitif, penggunaan tugas autentik).
-
Minta guru mengirim RPP/modul ajar, tugas/proyek, dan target capaian.
-
-
Observasi kelas terstruktur
-
Lakukan observasi langsung (atau rekaman bila perlu) menggunakan instrumen yang memuat indikator pembelajaran mendalam: perencanaan berpijak pada capaian, aktivitas berpikir tingkat tinggi, interaksi, penggunaan sumber belajar, asesmen formatif, dan refleksi siswa. Scribd
-
-
Umpan balik (dialog profesional)
-
Berikan umpan balik yang spesifik, berbasis bukti (contoh: “pada menit 15 terlihat 3 siswa mengajukan hipotesis — bagus; untuk memperdalam, coba minta tiap kelompok menjelaskan alasan hipotesisnya dengan data dari eksperimen kecil”).
-
Gunakan pendekatan tanya-kurikulum: ajak guru refleksi, bukan menggurui.
-
-
Tindak lanjut & pendampingan
-
Susun rencana tindak lanjut: pelatihan mini, lesson study, co-planning, atau modelling.
-
Jadwalkan observasi ulang atau pembimbingan berkala.
-
-
Dokumentasi & evaluasi
-
Simpan hasil observasi, catatan umpan balik, rencana tindak lanjut, dan bukti peningkatan (produk siswa, rekaman, RPP revisi).
-
Gunakan data untuk perencanaan pengembangan profesional sekolah.
-
(Siklus ini berulang dan bersifat berkelanjutan — inti supervisi di Kurikulum Merdeka adalah pembinaan bukan hanya penilaian administratif.) Scribd+1
5. Contoh instrumen supervisi singkat (indikator fokus Pembelajaran Mendalam)
Perencanaan & kesiapan
-
Ada capaian pembelajaran yang jelas dan relevan.
-
Kegiatan pembelajaran mendukung olah pikir, olah rasa, olah hati, dan keterampilan. Sistem Informasi Kurikulum Nasional
Pelaksanaan di kelas
-
Kegiatan mendorong siswa bertanya, merancang, memecahkan masalah, dan merefleksi.
-
Interaksi guru–siswa bersifat fasilitatif (mendorong diskusi, berpikir kritis).
-
Ada unsur interdisipliner atau aplikasi konteks nyata (jika relevan). Sistem Informasi Kurikulum Nasional+1
Asesmen & produk siswa
-
Penilaian autentik: rubrik jelas, tugas menilai pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan.
-
Bukti belajar: portofolio, produk, presentasi, catatan reflektif siswa. Scribd
Refleksi & tindak lanjut guru
-
Guru melakukan refleksi tertulis/ lisan tentang apa yang berhasil dan yang perlu diperbaiki.
-
Ada rencana perbaikan/ pengayaan pasca-observasi.
(Dokumen instrumen yang lebih lengkap bisa diadaptasi dari contoh instrumen supervisi pembelajaran mendalam yang beredar dan disesuaikan konteks SD.) Scribd
6. Contoh rubrik sederhana (skala 1–4) — untuk keperluan observasi cepat
-
4 (Sangat baik): Siswa aktif berpikir kritis, tugas menuntut pemahaman mendalam; guru memfasilitasi diskusi berjenjang; asesmen autentik berjalan.
-
3 (Baik): Banyak indikator pembelajaran mendalam terpenuhi, perlu penguatan pada asesmen atau tugas interdisipliner.
-
2 (Cukup): Aktivitas cenderung ritual; ada beberapa unsur berpikir tingkat tinggi tetapi belum konsisten.
-
1 (Perlu pembinaan): Pembelajaran masih berfokus pada hafalan/penjelasan satu arah; butuh pendampingan intensif.
Gunakan rubrik ini sebagai alat komunikasi yang jelas saat memberi umpan balik. Scribd
7. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran
-
Fasilitator pengembangan profesional: menyediakan waktu, sumber daya, dan akses pelatihan untuk guru menerapkan pembelajaran mendalam. BBPMP Jawa Tengah
-
Model dan agen perubahan: menunjukkan praktik pembelajaran dan mendukung eksperimen pedagogis yang aman.
-
Penghubung kebijakan dan praktik: menerjemahkan regulasi (Permendikdasmen/arah Kurikulum Merdeka) ke dalam rencana sekolah yang nyata. JDIH Kemdikbud
8. Rekomendasi praktis cepat untuk kepala sekolah SD
-
Mulai dari prioritas kecil: pilih 1–2 guru atau 1 kelas sebagai pilot untuk model pembelajaran mendalam.
-
Sediakan lesson study / sharing rutin: guru saling observasi dan berdiskusi untuk perbaikan.
-
Integrasikan 10% jam untuk pembelajaran mendalam (sesuai pedoman implementasi di beberapa sumber) untuk proyek kecil/interdisipliner. BBPMP Jawa Tengah
-
Gunakan data siswa sebagai bukti: praktik supervisi harus terlihat pengaruhnya pada produk dan capaian siswa.
-
Dokumentasikan proses agar bisa digunakan sebagai bukti perkembangan dan bahan pengembangan sekolah.
9. Penutup
Supervisi yang efektif dalam era Kurikulum Merdeka berarti perubahan dari kontrol administratif menjadi pembinaan profesional yang menjejaki kualitas pembelajaran siswa — khususnya pembelajaran mendalam. Kepala sekolah berperan sentral: merencanakan, memfasilitasi, memberi umpan balik yang membangun, dan memastikan tindak lanjut berkelanjutan. Dengan siklus supervisi yang kolaboratif dan instrumen yang fokus pada indikator deep learning, SD dapat membangun praktik pembelajaran yang bermakna dan tahan lama. Sistem Informasi Kurikulum Nasional+2Scribd+2
Referensi utama yang dipakai (pilihan)
-
Penjelasan Pembelajaran Mendalam — situs resmi Kurikulum Kemdikbud. Sistem Informasi Kurikulum Nasional
-
Permendikdasmen dan dokumen kebijakan terkait penguatan Kurikulum Merdeka (revisi 2025). JDIH Kemdikbud+1
-
Artikel/panduan implementasi pembelajaran mendalam & alokasi jam (BBPMP / sumber teknis). BBPMP Jawa Tengah
-
Contoh instrumen supervisi pembelajaran mendalam. DOWNLOAD INSTRUMEN SUPERVISI DEEPLEARNING